NDAIONLINE.COM, Woha,- Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Kabupaten Bima, melatih sedikitnya 30 orang TP PKK Desa se Kecamatan Belo.
Selain para TP PKK, pelatihan Pembuatan Tas dari Ban Dalam dan Jeans bekas tersebut juga menghadirkan 18 Perwakilan Perempuan Penjahit Pakaian, dari 9 Desa se Kecamatan Belo. Dan 15 orang anggota Pekka dari Desa Samili, Kalampa, Risa, Tente, Talabiu,Sakuru dan Tonggondoa. Diklat dipusatkan di Basecamp IPEMI, Kota Bima, Rabu, 13 Juli 2022.
Ketua IPEMI, Fitriani Adel Linggi Ardi, SE, mengatakan, perempuan harus mandiri, mampu berkarya dan menciptakan lapangan kerja.
"Kita bisa menciptakan barang yang dianggap sudah jadi sampah. Ditangan kita akan menjadi karya seni dan bernilai rupiah,"ujar Pengusaha Muslimah ini.
Dijelaskan Pemilik Brand Madu Hutan Mbojo Honey ini, diklat ini awal kita untuk terus maju, berinovasi dan berkreativitas.
Untuk menunjang perekonomian rumah tangga dan menjadi wirausaha.
Dengan keterampilan yang dimiliki, akan membuka banyak lapangan kerja. Untuk orang-orang disekitar kita.
Jika sukses menjadi pengusaha, maka ibu-ibu dapat merangkul lebih banyak wirausahawan yang bisa sukses.
Kabid Pemberdayaan Perempuan Dinas DP3AP2KB Kabupaten Bima, Hj. Siti Romlah S.Sos .MM, berharap pelatihan seperti itu dapat terus dilakukan.
Karena langkah awal untuk ibu-ibu dapat berkarya, bisa menghasilkan pendapatan keluarga dan menebarkan kepada perempuan lain yang berada di desa masing-masing.
Sementara itu, Fasilitator Pelatihan, juga pengusaha Muslimah yang bergerak di bidang Craft pemilik brand “Syakira craft”, Retno Arumdati, mengatakan, sampah bisa bernilai ekonomi tinggi. Jika kita mampu memanfaatkannya kembali.
Mengolahnya menjadi dompet cantik, dan bekas celana jeans menjadi tas super keren. Dalam pelatihan, tidak menggunakan pola, hanya berimajinasi. Setiap yang bernilai seni tidak perlu ketentuan baku. (Ile)
Posting Komentar