Mahasiswa STIT Sunan Giri Gelar Seminar Program

Peserta Rapat Program Kerja Mahasiswa STIT Sunan Giri Bima, di Desa Labuan, Kananga Kecamatan Tambora. ( DOK.Ndai)

NDAIONLINE.COM. Tambora,- Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiah (STIT) Sunan Giri Bima, angkatan ke 25 tahun 2021, melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Participation Action  Research (PAR), di Desa Labuan Kananga Kecamatan Tambora Juni dan Juli 2021. 

KKN PAR ini bertujuan mencari dan menggali informasi di masyarakat tentang sejarah atau masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari hari.

Untuk menyukseskan kegiatan itu, mereka menggelar seminar program di Aula Kantor Desa Labuan Kananga, 5 Juli 2021, sekitar Pukul 8:30 WITA hingga pukul 11:45 Wita.

 

Dihadiri Kepala Desa (Kades) Labuan Kananga Sahbudin, Ketua BPD, Kepala Dusun (Kadus) Nanga Na’e, Mada Oi, Sarae dan Kadus Sori Sumba. Hadir pula Ketua RT/RW, Pemuda, Mahasiswa, PKK Desa Labuan Kananga, Ketua MUI, Kapolsek Tambora dan Kasat Pol PP.

Kades Labuan Kananga, menyampaikan terima kasih juga rasa bangga hadirnya Mahasiswa KKN di desa yang dia pimpin. Kata Kades, itu Rahmat bagi masyarakat  khususnya Desa Labuan Kananga.

Kades Sahbudin berharap yang lebih utama dilaksanakan adalah program Pendidikan dan Agama terutama kepada anak- anak, Pemuda dan Remaja.

Sementara itu Koordinator Desa (Kordes) Labuan Kananga Adi Harianto, melaporkan sejumlah program yang akan dilaksanakan adalah 1). Keagamaan, meliputi 4 (empat) kegiatan yakni a. Penuntasan Baca Al-qur’an. b. Kajian Majelis Ta’lim. c. Yasinan Malam Jum’at, d. Pembinaan Pembelajaran Sholat.

2). Pendidikan, meliputi a. Literasi dan b. Pelatihan Administrasi. 3). Usaha Mikro Kecil Menengah meliputi a. Pembinaan pembuatan produk makanan, b. Pengenalan Produk UMKM, c. Penguatan Ekonomi Kreatif.

4). Pariwisata, meliputi a. Penyiapan Layanan Promosi, b. Mengedukasi dan Kesadaran Masyarakat Terhadap Pariwisata. 

Dijelaskan Adi, tujuan KKN PAR adalah mencari dan menggali informasi di masyarakat. Kemudian menganalisis masalah atau persoalan yang terjadi. Itu dilakukan secara terus menerus untuk memperdalam, memperkaya, mempertajam data yang diperoleh.

Selain itu, juga menggali potensi yang dimiliki melalui pembelajaran yang efektif, dengan melibatkan masyarakat sebagai subyek pemberdayaan. Karena mahasiswa sebagai fasilitator dan mediator untuk menggerakkan masyarakat melalui belajar bersama.

‘’Masyarakat mengaktualisasikan kemampuan dan potensinya, sementara mahasiswa memperoleh ilmu dari masyarakat dari proses pembelajaran tersebut,’’ujar Adi.

Mahasiswa bersama masyarakat menyelesaikan masalah secara bersama-sama. Masyarakat menyelesaikan masalahn ya dengan melibatkan mahasiswa sebagai fasilitator dan mediator. Bukan sebagai aktor atau pelaku dalam menyelesaikan masalah. (Adin)