Jaga Ekosistem di Satonda Lentera Tambora Lakukan Transplantasi Terumbukarang


Upaya Transplantasi terumbu karang untuk menjaga ekosistim laut dan menjadi daya tarik bagi Wisatawan Nusantara maupun Manca Negara. (DOK.Ndai)

NDAIONLINE.COM, Tambora,- Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lentera Tambora melakukan Transplantasi terumbu karang, di Taman Wisata Alam Pulau Satonda, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, selama tiga hari, dimulai pada Jum'at, 9 sampai Minggu 11 Juli 2021.

Pada 2021 ini merupakan tahun kedua Kegiatan Transplantasi dengan jumlah lebih banyak jika dibanding tahun 2020 lalu. 

‘’Tahun lalu hanya 20 rak. Sedang tahun kedua ini jumlah rak atau meja/media transplantasi sebanyak 30 rak, dengan jumlah substrak/batang karang 600 buah,’’ujar Ketua Pokdarwis, Supriadin, S. Pd, di kediamannya Desa Labuan Kananga, Kecamatan Tambora, Sabtu 10 Juli 2021.

Penyu salah satu kekayaan laut di Pulau Santoda, Desa Labuan Kananga, Kecamatan Tambora. Keberlanjutan Habitat penyu ini terus dilakukan oleh Pokdarwis Lentera Tambora yang bermarkas di Desa Labuan Kananga. (DOK. Ndai)

Dijelaskan Supriadin, Transplantasi merupakan kegiatan dengan konsep pemulihan ekosistem terumbu karang. Karena Pulau Satonda merupakan Kawasan Konservasi dalam pengawasan dan pengelolaan BKSDA NTB, bagian Seksi Konservasi Wilayah III Bima-Dompu.

Pulau Satonda bukan hanya sebagai objek wisata, tetapi dapat dikembangkan sebagai obyek wisata berbasis Alam dan tempat penelitian. 

Untuk mewujudkan konsep tersebut, kata Supriadin, masyarakat yang berada di sekitar kawasan harus diberdayakan. Sehingga nantinya, Satonda akan menjadi Destinasi wisata yang berkelanjutan.

Pulau Satonda memiliki potensi taman laut yang menarik. Selain keunikan Danau dengan air Tawarnya. Para pelancong dapat menikmati Diving maupun Snorkling. Bahkan mereka akan beratraksi dengan hewan-hewan laut seperti Penyu, Ikan Hias dan Biota laut lainnya. 

Kegiatan transplantasi terumbu karang dan penangkaran penyu ini sangat bermanfaat bagi ekosistem kedepannya. Supriadin  berharap, masyarakat dapat sama-sama menjaga dan melindunginya.

Supriadin mengaku, Lentera Tambora, dalam melaksanakan transplantasi bermitra  dengan Kampus STKIP Bima. 

Sejak dibentuk pada 2011, selain melakukan aksi sosial dan konservasi juga menjadi Pemandu Wisata. Lentera Tambora juga mengembangkan konsep Wisata Edukasi Penangkaran Penyu atau Konsep Ekowisata. Sejak tahun 2014, Lentera  Tambora menjadi kelompok binaan sekaligus mitra BKSDA NTB. (Adhin)

Posting Komentar

[disqus][facebook][blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.