Pemprov NTB Luncurkan Aplikasi Kontrol JPS Gemilang

Kepala Dinas Kominfotik NTB, Gde Aryadi.


Masyarakat NTB diberi ruang untuk mengontrol data dan distribusi bantuan JPS Gemilang melalui aplikasi yang baru diluncurkan oleh Dinas Kominfotik NTB. ( Dok. Ndai)

Mataram, Ndaionline.com,- Upaya Pemerintah Provinsi NTB dibawah duet  Gubernur Dr.H.Zulkieflimansyah dan Wagub Dr.Hj. Siti Rohmi Djalilah, membantu masyarakat terpapar Covid-19 melalui bantuan JPS Gemilang selama beberapa tahap, secara transparan, terbuka dan tanpa jarak perlu diapresiasi. 


Pasalnya, melalui Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik, meluncurkan aplikasi berbasis Website sebagai ruang bagi masyarakat NTB untuk ikut mengawasi, sekaligus dapat mengetahui data siapa saja yang tercover sebagai penerima JPS Gemilang Tahap II. 


Selain aplikasi Data Penerima JPS Gemilang, juga akan diluncurkan aplikasi untuk mengontrol  jumlah atau jenis barang bantuan yang di suplai atau dibeli oleh OPD dari IKM/UKM yang kemudian akan  didistribusikan kepada masyarakat.


"Kami ingin terbuka dan merespon dengan cepat setiap keluhan publik. Aplikasi sederhana ini hanya suatu media atau alat saja. Selebihnya ditentukan oleh komitmen SDM   yang ada di belakang alat itu," ujar Kadis Kominfotik NTB, Gde Putu Aryadi, Via WhatsApp, diminta tanggapannya terkait aplikasi JPS Gemilang Tahap II, Sabtu, 6 Juni 2020.


Dijelaskan mantan Irbansus Inspektorat NTB ini, melalui layanan aplikasi tersebut masyarakat punya ruang untuk ikut mengawasi, dan mengetahui siapa saja yang telah termasuk dalam data penerima JPS Gemilang Tahap II. Juga sudah sejauh mana distribusi bantuan telah dilakukan.


Menurut Aryadi, penggunaan aplikasi tersebut tidak terlalu sulit. Petugas Dinas Sosial tinggal menginput  data-data warga penerima JPS Gemilang tahap II, yang sudah divalidasi secara berjenjang. Sehingga clear di tingkat desa dan dusun.


Selain itu, juga menginput setiap perkembangan distribusi barang ke sasaran. "Disinilah peran penting SDM yang mengendalikan aplikasi ini,"lanjut Aryadi.


Jawab Pro Kontra


Dua aplikasi yang diluncurkan Diskominfotik Pemprov NTB tersebut, dihajatkan untuk menjawab pro-kontra dan beragam pertanyaan yang muncul di tengah masyarakat.


Siapa pun bisa membuka aplikasi itu, dan akan sangat mudah jika mengaksesnya melalui handphone, komputer atau smartphone karena aplikasi tersebut berbasis website.


Jika sudah di input ke dalam sistem, kata Aryadi, maka masyarakat yang ingin melihat atau mengetahuinya bisa langsung mengakses Website; Corona.ntbprov.go.id. dengan membuka menu JPS Gemilang II.


Aplikasi yang dirancang tersebut, kata Gde Aryadi, sifatnya real time. Misalnya, ketika bantuan JPS Gemilang II sudah diterima oleh desa se Kab/kota di seluruh NTB, maka data di Web akan menginformasikan kepada publik, sesuai perkembangan di lapangan.


Semua, siapapun bisa mengakses, asal punya akses internet. Dan dengan ini pula masyarakat bisa melakukan pengawasan secara partisipatif terhadap jalannya kebijakan Pemerintah terkait bantuan JPS Gemilang.


Menurut Kadis Kominfotik ini, semua program dan kebijakannya bisa diakses langsung melalui berbagai kanal komunikasi yang tersedia, termasuk media sosial. Tidak sekedar mengetahui setiap program atau kebijakan strategis menyangkut kebutuhan dasar masyarakat.


Buka Ruang Komunikasi


Aplikasi telah diluncurkan. Ruang komunikasi masyarakat dibuka seluas-luasnya. Itulah gebrakan Bang Zul dan Rohmi memimpin NTB.


Ruang komunikasi itu, lanjut mantan Kasubag Pemberitaan di Pemkab Bima ini, sengaja dibuka untuk mendapatkan feedback senyatanya tentang aspirasi publik. Termasuk menjaring ide-ide baik, gagasan-gagasan cerdas, kreatif, yang seringkali justru datang dari anak-anak muda dan warga NTB di pelosok.


"Gubernur Dr. Zul merupakan sosok pejabat publik di negeri ini, yang paling aktif berinteraksi dengan netizen lewat media sosial,"aku Aryadi.


Bagi Bang Zul, moment pandemi Covid-19 ini sebagai blessing in disguised atau berkah tersembunyi. Ia menjadikan krisis sebagai peluang untuk membangun industrialisasi dengan memberdayakan dan memproteksi IKM/UKM lokal.


Dengan cara mengambil langkah berani dan tak biasa. NTB menjadi Provinsi pertama yang menyalurkan paket bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) menghadapi Wabah Covid-19, dalam bentuk bahan-bahan pokok untuk masyarakat terdampak, bukan uang Tunai seperti di daerah lain, bahkan nasional.


Tetapi barang-barang JPS Gemilang tersebut, 100 persen isinya, dibeli oleh pemerintah daerah dari barang-barang produksi masyarakat setempat.


Dari beras lokal, minyak goreng, ikan kering, abon ikan, telur, sabun, masker, garam, kue kering, garam yodium dan beragam suplemen tradisional seperti teh kelor moringa, minyak kayu putih, kopi lokal serbat jahe serta beragam kebutuhan lainnya, termasuk masker dan APD yang diproduksi IKM/UKM setempat.


Roh kebijakan itu, bukan hanya memberdayakan UKM dan IKM lokal yang bersifat temporer, saat menghadapi wabah Covid-19 saja. Namun akan terus berlanjut dalam merajut kepingan-kepingan langkah industrialisasi NTB, di masa yang akan datang.


Gde Aryadi mengakui, awal-awal dilaunching kebijakan itu, mendapat pro dan kontra di tengah masyarakat. Mereka mempertanyakan model dan proses implementasi kebijakan itu sendiri. Belum lagi adanya data penerima manfaat, IKM yang terlibat dan distribusinya di tahap I yang dianggap lambat, berbelit dan tidak tepat sasaran. 


Namun tidak sedikit pula yg mengacungkan jempol, karena manfaat dan hadirnya pemerintah memproteksi usaha dan industri lokal untuk masa depan NTB yang Gemilang, terasa manfaatnya.


"Mudah-mudahan ini bisa membantu  kita semua untuk lebih baik lagi di masa mendatang," pungkasnya. (Ndai 001)

Posting Komentar

[disqus][facebook][blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.