PT Mitra Sinar Jaya, Kembangkan Sistem Plasma Kurangi Pengangguran


Pimpinan PT Mitra Sinar Jaya, Suhaili. (Dok. Ndai)

Kota Bima, ndaionline.com,-  PT Mitra Sinar Jaya, adalah perusahaan pemasok ayam pedaging.

Dalam menjalankan usahanya, Perusahaan yang beralamat di BTN Penatoi, Kota Bima ini,  banyak mempekerjakan warga lokal, terutama yang berprofesi sebagai peternak, dengan sistem petani Plasma.

Karena itu PT Mitra, dinilai mampu menyerap tenaga kerja, sehingga jumlah penggaruan di Bima berkurang.

Pimpinan PT Mitra, Muhammad Suhaili, mengaku, pola yang ia terapkan adalah saling mengungtungkan. Baik terhadap petani, kostumer atau pedagang dan perusahaan.

“Yang kita terapkan adalah kerja sama. Antara Petani, Pedagang dan Perusahaan sendiri saling terkait, saling menguntungkan, tanpa jaminan apapun,’’ujar Suhaili, di BTN Pena Toi, Sabtu, 7 Maret 2020.

Suhaili mengibaratkan, perusahaan tersebut berdiri pada tiga kaki. Ketiganya saling menopang dengan modal kepercayaan.

Perusahaan menyediakan Seprona, bibit, pakan obat-obatan dan tenaga tekhnisi. Sedangkan petani hanya menyediakan kandang.

“ Perusahaan ini tidak membutuhkan jaminan apa apa, hanya kepercayaan. Kalo saat panen petani gagal atau tidak sukses, mereka tidak dipaksa untuk mengembalikan modal dari perusahaan. Karena memang tidak ada jaminan apa apa,”akunya.

Petani yang bekerjasama dengan PT Mitra, tidak dibebankan dengan persoalan pemasaran dan panen. Karena telah ditanggung oleh perusahaan.

 “Masalah penjualan sudah ditangani kostumer. Jumlah mereka banyak, yang melayani kebutuhan ayam pedaging di tiga Kabupaten dan Kota. Demikian juga dengan panen,”jelasnya.

Berapa budget untuk Petani Plasma? Modal yang disediakan perusahaan untuk petani plasma, tergantung kapasitas kandang yang disediakan para petani.

Menurut pengakuan Suhaili, satu kandang bisa sampai Rp 60 juta. Berapa pun kapasitas kandang perusahaan tetap menyanggupinya.

Suhaili mengaku, tetap optimis dengan  usaha yang ditekuninya. Pasalnya, permintaan dan kebutuhan ayam pedaging terus meningkat.  Selama masyarakat masih mengkonsumsi ayam, selama itu pula ayam dibutuhkan.

“Untuk market kita di Bima dan Dompu, tidak dikhawatirkan. Masyarakat konsumsi ayam dapat dipastikan terus bertambah. Nah, selama masyarakat masih mengkonsumsi, selama itu pula usaha ini akan berjalan,”ujar Suhaili optimis.

Kemudian terkait dengan persaing bisnisnya? bagi Suhaili, hal itu bukan hambatan dan  tidak ia  pikirkan. Karena persaingan justru mamacu perusahaan kearah lebih baik. Sepanjang persaingan tersebut berjalan dengan sehat.

“Persaingan didunia bisnis itu wajar,’’ungkapnya dengan senyum khasnya. (Ndai 003)

Posting Komentar

[disqus][facebook][blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.