Dirut BOPLBF Shana Fatina saat memaparkan peluang investasi Pariwisata di Labuan Bajo NTTT, di ruang kerja Wakil Bupati Bima. (Dok Ndai) |
Bima, ndaionline.com,- Dari Labuan Bajo,
Nusa Tenggara Timur (NTT) Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF)
datang berkunjung ke Bima.
Lembaga otonomi yang bekerja, khusus mengembangkan
dan memajukan sektor Pariwisata di
Labuan Bajo, NTT itu diterima Wakil Bupati (Wabup) Bima Drs. H Dahlan M Noer di ruang kerja Wabup,
Senin, 9 Maret 2020.
Direktur BOPLBF, Shana Fatina, beserta enam
orang kepala Divisinya, melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) di Kabupaten Bima,
karena mereka menganggap Bima sebagai pintu masuk sektor Pariwisata dari
wilayah Barat, setelah dari Bali dan Lombok.
Wakil Bupati Bima, Drs. Dahlan HM Noer, menyampaikan apresiasi atas Kunker BOPLBF itu.
Semoga memudahkan untuk mengembangkan dan bekerja sama, melakukan promosi Pariwisata
di Kabupaten Bima.
‘’Sebelum lanjut ke NTT, para turis bisa singah
di Bima, menikmati destinasi wisata di Bima,’’ujar Wabup.
Wabup meminta kepada seluruh OPD terkait
bersama-sama mewujudkan dan mendukung program Pengembangan Pariwisata tersebut.
Shana Fatina, dihadapan Wabup dan peserta
pertemuan menyampaikan, maksud kedatangan mereka, ingin membuka kerja sama pada Bidang
Pariwisata.
Ia mengaku, Kabupaten Bima adalah pintu masuk
menuju Labuan Bajo Flores. Melalui sektor Pariwisata, banyak hal yang bisa
dilakukan, seperti memperkenalkan aneka
ragam budaya yang dimiliki daerah kita.
Diakuinya bahwa kepulauan Nusa Tenggara
menyimpan sejuta alamnya yang menyalak pandang. Secara geografis, kepulauan
Nusa Tenggara berada di sebelah Timur Pulau Sumbawa.
Di antara kedua pulau ini, terpisahkan oleh
Selat Sape. Di antara sekian pulau yang
ada di Kepulauan Nusa Tenggara, ada sebuah pulau yang menarik untuk kita
jujuki. Namanya Pulau Komodo.
‘’Pulau ini termasuk dalam kawasan Taman
Nasional Komodo sudah terkenal. Banyak turis mancanegara maupun nasional datang
berkunjung,’’katanya.
Menurut Shana, Badan Otoritas Pariwisata
Labuan Bajo Flores (BOPLBF) lahir untuk mendukung sektor Pariwisata. Ditetapkan
melalui Perpres No 32 Tahun 2018.
Tuntutan untuk membangun di Kota Labuan Bajo,
sebagai pintu gerbang dan zona penyangga Taman Nasional Komodo (TNK) sangat
mendesak.
Agar kunjungan wisatawan serta penerimaan negara
dari bukan pajak terealisasi.
Penetapan BOP di Labuan Bajo, merupakan
strategi lanjutan pemerintah. Untuk meningkatkan sektor pariwisata secara
berkelanjutan.
‘’Kami mengajak Pemkab Bima bersama-sama mengembangkan
Pariwisata. Karena akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah,’’lanjutnya.
Sementara itu, Kadis Pariwisata Kabupaten
Bima, Drs. Dahlan H.Muhammad, mengaku, potensi Pariwisata di Bima sangat
beragam.
Destinasi itu yakni Pantai Lariti, Pantai Pink, Pantai Torowamba.
Potensi-potensi itu akan tetap kita promosikan.
Karena itu kedepannya, turis Mancanegara
maupun turis local, sebelum menuju NTT mereka singgah di Bima.
‘’Atas nama Pemerintah dan Kadis Pariwisata,
Kunker Dirut BOPLBF sangat positif bagi kami. Untuk bersama-sama mengembangkan sektor
Pariwisata,’’harapnya. (Ndai 001)
Posting Komentar