Lama Berumah di Pertokoan Raba, Lansia Lipus Akhirnya di Panti Jompokan


Lansia Lipus Naga saat berumah di lantai dua Pusat Pertokoan Raba Kobi. (Dok. Ndai)
Kota Bima, ndaionline.com,- Lipus Naga, pria Lansia berusia (76), yang biasa mangkal dan berumah di Pasar Raba, lantai dua, bisa berlega hati,

Pasalnya, Lipus yang diketahui warga mengalami buta total/Low Visioan (Tunanetra) terhitung, Rabu (05/02/2020), siang resmi perpindah rumah di Asrama Kasi Ade, Balai Lanjut Usia Panti Jompo “Meci Angi”, Provinsi NTB, Kelurahan Jatiwangi, Kecamatan Asakota, Kota Bima.

Sebelum di Panti Jompokan, aktivitas pria asal Penaraga ini, terekspose bahkan sempat viral. Kesehariannya, Lipus Naga tertangkap kamera sedang berjalan dengan tongkat di lantai dua, pusat pertokoan Raba, tempat tinggalnya. Ia pun terlihat sedang memasak nasi seorang diri dalam keadaan belum mandi. Dikabarkan ia bisa tidak mandi sampai bertahun-tahun.

Kondisi Lipus sebelum dievakuasi ke Pati Jompo Meci Angi, oleh Dinas Sosial Kota Bima.  (Dok Ndai)
Lipus Naga sebelum buta total, sehari-harinya sebagai pemulung. Lama tidak muncul, mengundang warga yang berjualan disekitar, tempat ia mangkal, merasa khawatir.

Salah seorang warga, di Kompleks Pertokoan Raba, Sabtu (01/02/2020) siang, mengatakan, kalau Lipus tidak turun dari gedung tua itu, biasanya mereka cek. Khawatir jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Apalagi, kata dia, sampai tercium bau busuk yang berasal dari atas gedung.

‘’Kami naik cek ke tempatnya. Semoga Pemerintah terketuk hatinya,” ujarnya.

Kepala Dinas Sosial Kota Bima, Drs. H. Muhidin AS Dahlan, MM, via telepon selulernya, Rabu, (05/02/2020) siang, mengaku, telah mengetahui keberadaan pria lansia sebatang kara itu. Pemkot telah mengantarnya ke Pantai Jompo ‘Meci Angi’, pada Rabu, (05/02/2020).

Hasil pemeriksaannya, Lipus Naga adalah warga Kelurahan Penaraga, Kecamatan Raba, Kota Bima. Ia pernah merantau di Provinsi NTT dan menikahi wanita  NTT.

“Saat dijemput Lipus menolak. Tapi karena lama dibujuk akhirnya ia mau juga,’’aku Muhidin. (Ndai 002).

Posting Komentar

[disqus][facebook][blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.