![]() |
Ketua KP3 Kabupaten Bima Drs. H Taufik HAK M.Si |
Pertemuan itu dipimpin Ketua TIM Komisi Pengawasan Penyaluran Pupuk dan Pestisida (KP3) Kab Bima, Drs. HM Taufik HAK, dihadiri Wakil Bupati Bima, HM Dahlan HM Noer, Kadis Pertanian, Perindak, 8 Distributor Pupuk se Kab Bima, Perwakilan PT Pupuk Kaltim, PT Petro Kimia Gresik dan beberapa pengecer.
Wakil Bupati menyampaikan, untuk hari-hari belakangan masyarakat mudah menyalahkan distributor dan pengecer. Kemudian berimbas pada Pemerintah. ‘’Kongkritnya, bagaimana dugaan kelangkaan pupuk tidak terus menerus dipermasalahkan. Sehingga situasi tidak dimanfaatkan. Masyarakat tidak ada yang tutup jalan,’’tegas Wabup.
Ia menegaskan untuk tidak bermain-main dengan pupuk. Tetap melaksanakan sesuai regulasi yang ada. Wabup setuju jika ada distributor dan pengecer yang macam-macam ditangkap. Namun kata Wabup, Pemerintah tetap menghargai distributor yang sudah menyalurkan pupuk sampai pada Petani. Walaupun tidak bisa memuaskan semuanya.
Paling tidak, katanya, kita sudah meminimalisir persoalan Petani. Jangan sampai dituding pemicunya adanya kekurangan pupuk. Pemerintah sudah berkali-kali menegaskan bahwa kita hanya mengawasi. Bukan memutuskan distribusi pupuk pada wilayah-wilayah.
Diingatkan Babe, Pemerintah, Masyarakat dan Perusahaan pupuk saling butuh. Kalau ada yang main-main dengan kepentingan rakyat, Kepolisian akan turun. Karena Pemerintah sudah bermitra dengan Kepolisian memback-up. Apa pun yang berkaitan dengan kendala di lapangan. Karena imbasnya pada Pemerintah daerah.
Ketua KP3 menyatakan tahun 2020 tidak ada lagi distrubutor pupuk yang nakal, apalagi menjual pupuk paketan. Kemudian tidak boleh menjual di atas harga Eceran Tertinggi (HET) apalagi sampai dijual pada wilayah yang bukan peruntukannya.
Disepakati, bagi yang melanggar akan ditindak sesuai aturan yang berlaku. Ia meminta Distributor dan Pengecer membantu Pemerintah, melayani kebutuhan Petani. ‘’Dan tak ada lagi kejadian, masyarakat tutup jalan karena pupuk,’’ungkap Taufik.
Distributor yang nakal, kata Taufik akan diganti, karena persoalan pupuk setiap harinya bisa di Demo. Dihadapan peserta rapat Ia mengajak agar tetap menjaga keamanan dan Pemerintah secara bersama-sama. Terhadap distributor, Sekda meminta agar mereka dapat menyampaikan laporan setiap persoalan yang muncul di tingkat pengecer atau sampai ke tingkat Petaninya.
1148 Ton Pupuk Masih Tersedia
Sementara Kadis Pertanian Kab Bima, Ir. Indra Jaya membantah jika pupuk dianggap langka. Menurutnya, Pupuk tidak langka, stok masih banyak untuk pupuk susbsidi dan non subsidi.
‘’Kini masih ada stok pupuk 1148 ton dan siap disalurkan. Akan diutamakan di kecamatan yang dinilai bermasalah,’’akunya.
Hanya saja selama ini rakyat terbiasa dengan pupuk bersubsidi dengan harga yang murah. Pupuk tersebut ada di masing-masing distributor.
Ia menjelaskan, kalau pun bulan ini masih kekurangan bisa direlokasi ke bulan berikutnya. Distributor tidak hanya berbicara Hak, tetapi Kewajiban dan tanggung jawab harus diperhatikan. Saatnya menunjukan dedikasi pada Daerah. (Ndai 001)
Posting Komentar